Siaran TV Analog di Sejumlah Daerah Mati, Begini Cara Pindah ke Siaran TV Digital

BERITACIANJUR.COM – Siaran TV Analog di sejumlah daerah di Indonesia kini mulai dimatikan, masyarakat pun diminta untuk segera beralih ke Siaran TV Digital untuk mendapatkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara lebih jernih, dan jumlah program siaran yang lebih banyak.

Penghentian siaran TV Analog ini merupakan bagian dari rangkaian program Analog Switch Off (ASO) dan peralihan ke Set Top Box (STB)

Adapun, sejumlah wilayah yang resmi beralih ke siaran TV digital sepenuhnya mulai Sabtu (3/12/2022) antara lain Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, dan Batam.

Direktur Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Geryantika Kurnia dalam sebuah diskusi publik virtual, seperti dikutip dari YouTube Kemkominfo TV, sudah mengonfirmasi bahwa siaran TV analog di wilayah-wilayah tersebut mati pada 2 Desember 2022.

“Jadi 2 Desember jam 24.00 Waktu Indonesia Bagian Barat, kesepakatan Lembaga Penyiaran Swasta akan dihentikan siaran TV analog di lokasi Bandung dan sekitarnya, kemudian Jogja, Solo, dan sekitarnya, Semarang dan sekitarnya, terakhir Batam dan sekitarnya,” ujarnya.

Staf Khusus Kementerian Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti menuturkan, penghentian siaran TV analog sudah dimulai sejak 30 April 2022 di delapan kabupaten/kota. Adapun untuk wilayah Jabodetabek program ASO sudah dilakukan pada 2 November 2022 lalu.

“ASO ini adalah amanat dari UU Cipta Kerja yang mengamanatkan bahwa siaran TV analog harus dihentikan,” ucap Rosarita.

Ia menerangkan, era digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan karena semua negara menuju ke arah sana. Pemerintah akan menempatkan digitalisasi sebagai prioritas program.

“Program ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk melakukan percepatan transformasi digital,” ungkap Rosarita.

Cara Pindah ke Siaran TV Digital

1. Siapkan Perangkat yang Dibutuhkan untuk Menonton Siaran TV Digital

Baca Juga  Pemkab Cianjur Siapkan Lokasi Baru untuk Relokasi Pedagang Pasar Sukanagara Pasca-kebakaran 

Untuk bisa menonton TV Digital maka diperlukan perangkat penerima siaran berstandar Digital Video Broadcasting Terrestrial Second Generation (DVB-T2), caranya dengan menggunakan TV yang sudah dilengkapi DVB-T2 atau dengan menggunakan alat tambahan yaitu Set Top Box (STB) jika televisi belum dilengkapi dengan DVB-T2 atau masih berupa TV analog. Untuk bisa menangkap siaran TV digital diperlukan antena TV biasa (UHF).

2. Alur Menangkap Siaran TV Digital Menggunakan STB

• Pastikan di daerahmu sudah terdapat siaran TV digital.

• Gunakan antena UHF biasa, baik berupa antena luar rumah (outdoor) atau antena dalam rumah (indoor). Posisi antena perlu disesuaikan (ketinggian dan/atau arah) dengan lokasi pemancar multipleksing.

• Sambungkan STB ke TV dan antena dengan menggunakan salah satu dari kabel RCA atau HDMI sesuai dengan jenis TV

• Pastikan kabel antara STB, antena dan TV tersambung dengan baik.

• Pastikan TV dalam keadaan menampilkan sumber AV. Jika terdapat beberapa pilihan AV1, AV2, dst. Maka sesuaikan

• Nyalakan STB, kemudian akan diminta untuk memasukkan kode pos. Isi sesuai dengan domisili rumah agar bisa menerima sinyal peringatan dini kebencanaan.

• Setelah masuk ke Menu, pilih pencarian saluran secara otomatis. Lakukan pencarian saluran secara berkala untuk menerima saluran digital yang baru beroperasi.

Cara Cek Sinyal TV Digital di Daerahmu

Di sebagian besar daerah yang selama ini mendapatkan siaran TV analog, saat ini sudah terdapat siaran TV digital. Untuk mengetahui kekuatan sinyal TV digital dan pilihan program siaran yang sudah tersedia dapat dilihat pada langkah berikut:

• Install aplikasi sinyalTVdigital dari Google Play/App Store dan jalankan aplikasi.

• Aplikasi akan meminta izin untuk mengakses lokasi anda, klik Izinkan, kemudian aplikasi akan menampilkan peta sesuai lokasi anda.

Baca Juga  Sebar Ajakan Berjihad di Medsos, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Kelompok ISIS

• Warna pada peta merupakan indikator kekuatan sinyal TV Digital. (merah/oranye sinyal kuat, hijau/kuning sinyal sedang, putih/hijau muda sinyal kurang).

• Pada peta juga dapat dilihat lokasi pemancar multipleksing yang berada di sekitar anda serta petunjuk untuk mengarahkan posisi antena.(gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *