Tak Hanya Publik, CRC Ungkap Dugaan RSDH Bohongi Bupati Cianjur, Ini Buktinya

BERITACIANJUR.COM – PUSAT Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC) mengungkap dugaan kebohongan yang dilakukan Rumah Sakit Dr. Hafiz (RSDH) Cianjur. Hal tersebut berkaitan dengan bed occupancy rate (BOR) alias keterisian tempat tidur Covid-19. Benarkah?

Direktur CRC, Anton Ramadhan menegaskan, kebohongan tersebut terlihat pada siaran pers (press release) RSDH, terkait peningkatan pelayanan dan penambahan kapasitas tempat tidur (TT) Covid-19 yang diumumkan di instagram RSDH sejak lima hari yang lalu, dan membandingkannya dengan data yang tertera di aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar).

“Dugaan kebohongan ini dibuktikan dengan data. Data yang tertera pada aplikasi Pikobar selalu update tiap harinya, sangat valid dan detail. Dugaan terlihat saat membandingkaN klaim RSDH dengan data valid yang ada pada aplikasi Pikobar,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Rabu (14/7/2021).

Pada siaran persnya, sambung Anton, pihak RSDH mengklaim sudah melakukan penambahan atau peningkatan TT Covid-19 dari 35 TT menjadi 60 TT. Hal tersebut merespon dan menindaklanjuti Surat Edaran Bupati tentang Penambahan Kapasitas Tempat Tidur Pasien Covid-19 dan Tempat Isolasi di Cianjur.

WhatsApp Image 2021 07 08 at 19.02.52

WhatsApp Image 2021 07 08 at 19.02.57

“Itu bertolak belakang dengan data dari Dinkes Cianjur dan Pikobar. Informasi wartawan dari Kadinkes Cianjur pekan lalu, tempat tidur di RSDH hanya bertambah dari 31 TT menjadi 45 TT. Sama halnya data yang tertera di aplikasi Pikobar, jumlah TT di RSDH tak mencapai 60 TT,” ungkapnya.

data pikobar cianjur

screenshot pikobar.jabarprov.go .id 2021.07.14 03 16 16

Anton menyebutkan, data yang tertera di Pikobar pada Selasa (13/7/2021) pukul 11.00 Wib, keterisian tempat tidur di RSDH hanya berkapasitas 50 TT, yang terisi 45 TT dan tersedia sebanyak 5 TT.

“Datanya sangat jelas, tinggal membandingkan klaim dari RSDH dengan data valid yang ada di aplikasi Pikobar. Bupati Cianjur wajib menelusuri dugaan kebohongan ini. Tak hanya publik, RSDH juga diduga bohongi Bupati Cianjur,” pungkasnya.

Baca Juga  Gantikan Ridwan Kamil, Ini Profil Bey Machmudin yang Resmi Jadi Pj Gubernur Jawa Barat

Sebelumnya, untuk mengonfirmasi terkait persoalan di RSDH Cianjur ini, wartawan beberapa kali mencoba mendatangi dan menghubungi langsung Dirut RSDH Cianjur, Renyta Amelia. Namun ia hanya mengatakan akan ada petugas RSDH yang akan menjelaskan terkait permasalahan yang tengah terjadi.

“Nanti sama Lessy ya pak saya koordinasikan. Kebetulan saya sedang isoman,” ujarnya saat dihubungi beritacianjur.com melalui pesan singkat belum lama ini.

Sementara itu, saat wartawan menghubungi Legal dan Humas RSDH Cianjur, Lessy, ia menolak untuk diwawancara.

“Mohon maaf, kami tidak membuka wawancara Pak, tapi kami sudah membuat press release yang telah kami upload di media sosial milik RSDH. Silahkan boleh dilihat ya Pak. Mengenai pengumuman tersebut juga kami sudah bersurat ke Pak Bupati cc Satgas Covid Cianjur dan Kepala Dinas Kesehatan,” jelasnya.(gie)

Data Keterisian Tempar Tidur Covid-19 di Cianjur pada Aplikasi Pikobar:

Screenshot 15
*(Data diambial pada Selasa (13/7/2021) pukul 11.00 Wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *