Tak Hanya Zona Merah, Penyerapan Vaksinasi di Cianjur Paling Rendah di Jabar, Ini Buktinya

BERITACIANJUR.COM – TAK hanya menjadi satu-satunya daerah yang masuk dalam kategori risiko tinggi dan masuk zona merah penyebaran Covid-19 di Jawa Barat, ternyata Kabupaten Cianjur juga menjadi daerah yang penyerapan vaksinasinya terendah di Jawa Barat. Benarkah?

Ya, hal tersebut diungkapkan Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan. Data dan fakta tersebut, sambung dia, bisa dilihat dari laman resmi milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, vaksin.kemkes.go.id.

WhatsApp Image 2021 08 30 at 21.37.46 WhatsApp Image 2021 08 30 at 21.37.45

Anton menyebutkan, pada vaksin pertama, penyerapan vaksinasi di Cianjur hanya 13,06% dari target Provinsi Jawa Barat. Angka tersebut merupakan angka terendah dibandingkan kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat.

“Sementara pada vaksinasi kedua, persentase penyerapan di Cianjur hanya 6,29% dari target Provinsi Jawa Barat dan angka tersebut juga terendah di Jawa Barat. Data tersebut update per tanggal 30 Agustus 2021 pukul 18.00 Wib,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Senin (30/8/2021).

Menanggapi rendahnya penyerapan vaksinasi di Cianjur, Anton menilai penanganan Covid-19 di Cianjur buruk. Pasalnya, Cianjur menjadi daerah yang angkanya terendah di Jawa Barat.

“Ini berkaitan dengan kinerja dalam penanganan Covid-19. Ketika penyerapan vaksinasi di daerah lain bisa lebih tinggi, kenapa di Cianjur paling rendah? Penilaiannya sangat jelas, dugaan buruknya kinerja Pemkab Cianjur dalam penanganan Covid-19 sangat kuat,” ungkapnya.

Anton juga mengingatkan, angka penyerapan vaksinasi menjadi salah satu indikasi penilaian pemerintah pusat dalam menentukan tingkatan level untuk suatu daerah.

“Sekarang baru bisa dipahami mengapa Cianjur naik ke level 4 atau masuk ke zona merah, mungkin bukan karena salah input data yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan Cianjur, tapi juga karena penyerapan vaksinasi sangat rendah. Jadi, dengan diketahuinya data ini, alasan bupati soal naiknya status dari PPKM level 3 menjadi 4 hanya karena salah input, menjadi sangat janggal dan patut dipertanyakan,” bebernya.

Baca Juga  Dugaan Korupsi Puskesmas Gekbrong, Karyawan Akui Dipaksa Tanda Tangani SPJ Bodong

Terpisah, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal menyampaikan, pencapaian vaksinasi di Kabupaten Cianjur bagi pelajar saat ini baru tercapai 10 persen dari target sebanyak 200 ribu. Namun ditargetkan akan tercapai sampai akhir 2021.

“Untuk vaksinasi pelajar saat ini baru tercapai 10 persen dari target kita sebanyak 200 ribu pelajar baik SMP dan SMA,” katanya, Senin (30/8/2021).

Menurutnya, saat ini pemerintah memang memfokuskan sasaran vaksinasi terhadap pelajar untuk mendukung persiapan belajar tatap muka. “Vaksinasi pelajar memang kita fokuskan untuk mendukung persiapan belajar tatap muka. Perhari kemarin saja kita melakukan vaksin kepada pelajar sebanyak 8.500 siswa,” katanya.

“Untuk sekolah yang memiliki jumlah 500 siswa akan langsung datang ke sekolah itu dan melakukan vaksin. Kalau yang kurang 500 akan digabung,” tambahnya.

Yusman mengaku, dari 200 ribu siswa tersebut pihaknya menargetkan akan selesai hingga Desember mendatang. “Kita targetkan vaksinasi terhadap siswa akan selesai semuanya sampai akhir tahun ini,” pungkasnya.(dra/gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *