BERITACIANJUR.COM – SEKRETARIS Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Yusman Faisal menyampaikan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur memiliki dua alat untuk tes imun di RSUD Sayang dan di Labkesda Cianjur yang bernama imunologi.
Hal tersebut disampaikan Yusman seiring dengan terjadinya kasus Covid-19 di Indonesia yang mengalami kenaikan. Menurutnya, varian baru tersebut terlihat dari adanya peningkatan kasus dan kemungkinan besar didominasi varian XBB.
Imunologi, sambung dia, merupakan alat untuk tes imun dan untuk mengetahui terpapar atau tidak. “Rumusnya virus itu adanya peningkatan kasus, itu pasti varian baru. Varian lama yang bermutasi. Untuk mengetahui terpapar atau tidak, itu dicek melalui alat pengecek imun di Labkesda dan RSUD Sayang,” jelasnya, Selasa (15/11/2022).
Ia menjelaskan, jika imun rendah atau kurang bahkan nol, harus menjalani kembali vaksinasi. Saat ini, seluruh tenaga kesehatan (nakes) dan SKPD sudah melaksanakan tes tersebut.
“Nakes semua sudah diperiksa, bahkan SKPD. Itu dengan mengambil sampel darah vena dari salah satu lengan dan hasilnya akan terlihat kurang lebih tiga hari serta nantinya disertai tindakan lanjutan,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, agar diketahui masyarakat, tingkat keparahan mirip dengan varian sebelumnya yakni Omicron.
“Tingkat penyebaran, gejalanya sama dengan varian Omicron seperti batuk dan pilek atau flu, tapi tetap harus diantisipasi agar tidak terjadi penyebaran,” pungkasnya.(ziz)