Wahai Plt Bupati, Kamu Harus Dengar Suara Ini

Ketua DPRD, Sekda dan Warga Nilai Penting Adanya RSUD Sindangbarang

Beritacianjur.com – PERSOALAN pembangunan RSUD Sindangbarang masih terus menuai protes dari warga dan sejumlah kalangan. Mereka mempertanyakan sikap Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur dan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman yang tak melanjutkan pembangunan tahap 2 senilai Rp14 M.

Permasalahan tersebut semakin mengundang perhatian warga ketika Plt Bupati dan Sekda Cianjur, Aban Subandi tak sejalan. Herman memutuskan tak melanjutkan pembangunan, sementara Aban menegaskan bakal menegur Kadinkes Cianjur karena tak menyerap anggaran alias tak melanjutkan pembangunan RSUD Cianjur tahap 2.

Bahkan, Ketua DPRD Cianjur, Ganjar Ramdhan pun menilai keberadaan RSUD Sindangbarang penting guna meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil atau di wilayah Cianjur selatan.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Ciwalen, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Cahya Ardiansyah menyayangkan keputusan Plt Bupati, yang tak mementingkan peningkatan pelayanan kesehatan di Sindangbarang atau lebih luasnya di wilayah Cianjur selatan.

“Ah lieur sugan. Jadi tidak paham kenapa Plt Bupati sampai seperti itu? Sayang sekali, padahal kalau ada RSUD Sindangbarang, warga Leles, Agrabinta dan dareah lainnya sekitar Sindangbarang pun menjadi mudah ketika hendak berobat. Tak perlu lagi harus jauh-jauh ke Cianjur kota,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Kamis (31/10/2019).

Senada dengan Kadus Ciwalen, warga Kampung Citaleus RT 01 RW O2 Desa Kertamukti, Kecamatan Sindangbarang, Nurzain Mubarok (29) mengaku sangat berharap adanya RSUD Sindangbarang.

“Harusnya RSUD Sindangbarang dibangun sampai tuntas. Soalnya biar tidak jauh kalau berobat. Kalau ada yang sakit atau ada yang melahirkan dan tidak bisa ditangani bidan puskesmas lalu harus dirujuk ke Cianjur, kan repot banget. Keburu ‘maot’ di jalan meureun,” tandasnya.

Baca Juga  Dansatgas Gempa Cianjur Rangkul AMCM Bentuk Posko Independen

Warga lainnya, Endang Sopandi (28) mengaku kecewa jika benar pembangunan RSUD Sindangbarang tahap 2 tidak dilanjutkan. Pasalnya, salah satu permasalahan di wilayah Cianjur selatan adalah fasilitas kesehatan yang jauh dari maksimal.

“Bayangkan saja, jika ada warga yang sakit dan harus dirujuk ke Cianjur, kami harus menempuh perjalanan selama 3 jam. Semoga saja kabar pembangunan RSUD Sindangbarang tak dilanjutkan ini hanya hoax,” kata Endang yang merupakan warga Kampung Sukarame, Desa Kertasari, Kecamatan Sindangbarang.

Tak hanya warga Sindangbarang, warga Kampung Citoe Desa Kertajadi Kecamatan Cidaun, Dedi Rohimat juga sangat menyayangkan sikap Plt Bupati. Bahkan ia juga merasa heran dengan tidak sejalannya antara Plt Bupati dengan Sekda.

“Anggarannya kan sudah ada, kenapa dihentikan? Harusnya kan dilanjutkan. Alasan apapun, masyarakat itu tidak mau tahu yang penting tetap dibangun, karena pembangunan tahap 1 sudah dikerjakan,” tuturnya.

Persoalan Plt Bupati khawatir kekuarangan tenaga medis, sambung Dedi, hal tersebut persoalan belakangan. Karena yang terpenting pembangunannya yang harus diselesaikan terlebih dahulu. “PR sekarang itu pembangunannya dulu, terlepas nanti mau dialihkan ke Pemprov persoalan lain. Apa Pak Plt Bupati tidak malu kalau warga Cianjur selatan harus berobat ke daerah lain seperti Garut atau Soreang? Jangan-jangan memang ‘kandel beungeut’ (tidak tahu malu, red),” ucapnya.

Menanggapi suara atau aspirasi warga tersebut, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan menegaskan. Plt Bupati Cianjur. Herman Suherman harus bisa menjelaskan kepada semua warga yang ternyata sangat mengharapkan keberadaan RSUD Sindangbarang.

“Plt Bupati harus tahu dan mendengar suara dan harapan warga. Mereka ingin tahu alasan yang sebenarnya. Karena semua juga bingung, ketika anggaran sudah ada kenapa tak melanjutkan pembangunan? Urusan tenaga medis dan pengelolaannya nanti sama Pemprov, itu urusan belakangan,” ujarnya.

Baca Juga  Pemerintah Siapkan 2,3 Juta Formasi CASN 2024, Kuota Lebih Besar untuk Fresh Graduate dan Instansi Daerah

Pentolan Cianjur People Movement (Cepot), Ahmad Anwar pun turut bersuara. Menurutnya, jika benar Sekda Cianjur akan menegur Kadinkes karena tidak akan melanjutkan RSUD Cianjur, harus benar-benar direalisasikan.

“Pak Sekda juga jangan cuma omdo, harus dibuktikan kalu benar mau menegur dan benar-benar menilai RSUD Sindangbarang itu penting. Artinya, Pak Sekda juga harus berbicara dengan Plt Bupati, karena ternyata Plt Bupati juga yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pembangunan,” pungkasnya.(gie/wan/jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Ya seharusnya pak plt bupati harus bisa menyikapi dan menanggapi hal tersebut, karena masyarakat cianjur selatan khususnya, butuh sarana kesehatan yang memadai di wilayah selatan… Jangan sampai sampai masyarakat cianjur selatan berobat ke wilayah lain,,,