BERITACIANJUR.COM -Banyak masyarakat yang mengeluh karena terdampak dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Salah satunya dialami para sopir angkot di Cianjur.
Dikarenakan sepi alias kesulitan mendapatkan penumpang, penghasilan sejumlah sopir angkot pun menurun drastis. Seperti halnya yang dirasakan sopir angkot jurusan Ciranjang-Ramayana Cianjur, Asep (54).
“Sudah satu minggu ke belakang, apalagi saat diterapkan PPM, susah sekali mendapatkan penumpang,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Jumat (9/7/2021).
Dalam kondisi normal sebelum adanya PPKM, sambung Asep, omset perharinya bisa mencapai Rp110 hingga Rp130 ribu. Namun sekarang turun drastis dan hanya mendapatkan Rp60 ribu hingga Rp80 ribu. “Sekarang mah dapet Rp60 ribu juga susah,” ucapnya.
Hal serupa dialami sopir angkot jurusan Cipanas-Cianjur, Deni (28). Dalam kondisi normal, lanjut dia, penghasilan perharinya bisa mencapai Rp140 ribu. Namun sejak adanya PPKM turun drastis menjadi Rp90 ribu. “Dapet Rp90 ribu tuh belum ngisi bensin. Kadang-kadang mah sayanya gak kebagian,” katanya.
Sopir angkot lainnya, Wawan (48) mengatakan, meski kesulitan mendapatkan penumpang selama diterapkannya PPKM, ia terpaksa tetap kerja demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Sepi juga ya mau gimana lagi, terpaksa saya tetap harus narik. Usaha lain gak ada, sedangkan kebutuhan dapur dan buat jajan anak sehari-hari tetap harus dipenuhi,” pungkasnya.(dra)