Beritacianjur.com – PATUNG Raden Mas Tirto Adhi Suryo yang berada di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cianjur, sudah diresmikan oleh Ketua PWI Jabar, Hilman Hidayat dan Sekda Cianjur, Aban Subandi, Jumat (29/11/2019).
Ketua PWI Cianjur, Muhammad Ikhsan mengatakan, seremonial peresmian tersebut bertujuan mengenang Raden Mas Tirto Adhi Suryo di dunia pers. Lalu, siapakah Tirto?
Ya, para jurnalis Cianjur patut berbangga. Betapa tidak, surat kabar mingguan pertama dengan modal milik pribumi lahir di Cianjur, yakni ‘Soenda Berita’. Media cetak yang menjadi cikal bakal pers nasional yang mengilhami semangat perjuangan kaum pribumi melawan kebodohan, ketertindasan dan kolonialisme tersebut, diterbitkan Tirto pada 7 Februari 1903.
Itulah awal mula disematkannya julukan “Sang Pemula” bagi Tirto. Ia menjadi pemula dalam bangkitnya pers pribumi dan melawan pergerakan sosial terhadap penjajahan. Tak hanya Bapak Pers Indonesia atau pemula dalam bidang pers saja, namun ia juga menjadi pemula atau penggerak di nyaris segala lini masa.
Saat mengelola Soenda Berita, Tirto menuliskan namanya dengan inisial ‘TAS’. Dengan menggunakan bahasa Melayu, Soenda Berita tak hanya membahas pergerakan sosial terhadap penjajahan, namun juga banyak membahas keadaan masyarakat Sunda dan Jawa di bidang ekonomi, kesehatan, hukum, ilmu pengetahuan, politik, pendidikan, pertanian, perkebunan dan pengetahuan praktis lainnya, seperti fotografi, bekerja di percetakan dan lain-lain. Tak hanya itu, Tirto juga fokus membahas seputar masalah perempuan di Sunda dan Jawa.
Setelah menjalani perjuangan dalam hidupnya di berbagai lini, Tirto meninggal pada usia 38 tahun, tepatnya 7 Desember 1918 di Mangga Dua, Batavia. Pada 1973, Pemerintah RI menetapkannya sebagai Bapak Pers Nasional. Lalu pada 10 November 2006, Tirto akhirnya dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.(gie)