CIANJUR. Beritacianjur.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) hingga kini masih belum bisa membuka mulut soal siapa bakal calon (Balon) yang akan diusungnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 mendatang.
Partai berlambang pohon beringin tersebut yang diketahui memiliki delapan kursi di parlemen, pihaknya belum dapat menunjukkan siapa bakal calon yang akan diusungnya.
Kendati demikian, tak dipungkiri ada beberapa bakal calon dari non partai sudah mencoba untuk meminangnya dengan cara komunikasi. Tapi untuk sementara, partai tersebut justru lebih memilih ruang koalisi dibanding memunculkan figur bakal calon.
Dikatakan Tb Mulyana Syahrudin, ketua DPD Golkar Kabupaten Cianjur, secara formal baru memulai tahapan itu masih di tingkat DPP, saat ini lagi pemetaan Kabupaten Kota dan Provinsi mana yang mengikuti pilkada di tahun 2020.
“Dalam pemetaan itu sekaligus dilhat potensi dari kader di Daerah. Apakah kadernya ini diprediksi akan mampu bersaing dengan calon yang lain atau tidak,” ujarnya.
Itu masuk dalam tahap prioritas yang mendapat popularitas itu adalah kader aktif, kader masif. Nanti berikutnya akan dilihat popularitas dan elektabilitasnya.
Tahapan itu nanti akan dilakukan melalui survei independen. Nah diluar itu, Golkar itu ada yang namanya PDLT Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak tercela. Itu kisi-kisi secara umum di Golkar seperti itu.
“Jadi kalau untuk pendaftaran ini masih lama untuk Golkar. Belum ada calon, tapi kalau secara non formal itu komunikasi sudah ada beberapa nama,” ucap TB saat ditemui di Gedung DPRD usai mengikuti rapat paripurna pelantikan ketua DPRD Cianjur, Jumat (20/9/2019).
Disinggung siapa nama Bakal Calon yang telah melakukan komunikasi dengan Golkar, Tb Mulyana Syahrudin enggan menyebutkan.
“Calonnya belum bisa kita sebutkan, siapa nama-namanya,” tuturnya.
Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan kalau bakal calon Bupati akan lahir dari kadernya sendiri.
“Kalau Calon Bupati, sangat mungkin kader Golkar, yang akan di usung, kan idealnya seluruh partai, kader sendiri itu yang paling ideal,” tsndasnya.
Tb Mulyana Syahrudin saat ditanya soal koalisi dengan partai lain mengatakan Golkar itu memiliki delapan kursi, sehingga untuk memenuhi syarat minimal itu perlu tambahan dua kursi lagi.
Tetapi koalisi itu kejarannya tidak kepada itu, koalisi itu adalah kebutuhan partai untuk menghadapi kontestasi, jadi bukan ke delapan ke sepuluh, kalau bisa ya’ lima puluh. Supaya daya dukung dalam kontestasi itu bisa bersaing, Alhamdulillah bisa menang.
“Sampai saat ini komunikasi kita dengan seluruh partai itu baik, dan barusan juga saya sudah sempat ngobrol setelah paripurna dengan PKS, kemudian dengan Demokrat dan PKB,” pungkasnya.(NN)