Harga Beras di Cianjur Tembus Rp17 Ribu per Kilogram, Imbas Stok Minim-Produksi Beras Dijual ke Luar Kota

BERITACIANJUR.COM – Harga beras di Kabupaten Cianjur kini menembus harga Rp 17 ribu per kilogram. Hal tersebut diduga disebabkan minimnya stok, sementara permintaan semakin tinggi.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Cianjur (PIC), Ujang (53) mengatakan, harga beras dari berbagai kualitas mengalami kenaikan yang signifikan, mulai dari Rp 2.000-4.000 per kilogram.

“Untuk harga beras yang paling murah sebelumnya Rp12.000 sekarang mencapai Rp14.000 per kilogram. Harga beras medium sebelumnya Rp12.500 kini menjadi Rp15.000 per kilogram. Sedangkan harga beras premium sebelumnya Rp13.000 sekarang mencapai Rp17.000 per kilogram,” ujar Ujang, Selasa (27/2/2024).

Menurutnya, kenaikan harga tersebut disebabkan minimnya stok beras lokal dan membuat para pedagang harus mengambil persediaan beras di daerah Jawa Timur.

“Sudah hampir 1 bulan lebih saya membeli beras kepada pemborong di daerah jawa sana, karena beras di daerah lokal sulit saya dapatkan, itu pun saya dapat pemasok di luar jawa juga kadang selalu lambat karena ladangnya sering telat panen,” ungkapnya.

“Akhirnya harga jual beras saya naikan juga karena dari pemborongnya pun harga tidak selalu sama harganya, berjarak 2 hari saja harganya sudak naik,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, Yanti Nurdiyati mengungkapkan, produksi beras Cianjur sangat surplus bahkan menembus 850 ribu ton gabah kering giling.

“Untuk produksi beras kita tinggi, tahun kemarin 850 ribu ton gabah kering giling. Sedangkan tahun ini kita targetkan 1 juta ton gabah kering giling. Kita dapat menyumbang stok pangan di Jabar hingga 12 persen,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Cianjur Husen Saepulloh (47) mengatakan, meskipun produksi beras Cianjur sangat tinggi, kenyataannya banyak hasil padi Cianjur yang dijual ke luar daerah.

“Banyak yang dijual ke luar kota. Utamanya yang dari Ciranjang dan Sukaluyu. Ada yang dari awal tanam sudah diijonkan, ada juga yang dibelinya itu saat di pabrik. Karena memang distributor luar kota itu berani banyar lebih mahal. Biasanya mereka berani bayar lebih mahal sekitar Rp500-Rp1.000 per kilogram,” sebutnya.

Menurutnya, tak heran jika stok beras di Cianjur menjadi sedikit. Apalagi untuk produksi berikutnya diperkirakan masuk musim panen pada Maret atau April 2024.

“Kemungkinan stok kembali banyak di bulan Maret atau April. Itupun bisa saja tidak banyak untuk stok Cianjur, karena sudah ada yang dipesan untuk dikirim ke luar kota dan yang masuk Cianjur dari luar daerah jadi mahal,” tuturnya.

Dia menambahkan, dengan kenaikan harga beras saat ini pada petani tidak mendapatkan untung lebih.

“Petani mah tetap saja keuntungannya pas-pasan. Bahkan dari petani yang kualitas bagus itu hanya Rp12.000 per kilogram,” pungkasnya.(gil/gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *