BERITACIANJUR.COM – DINAS Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Cianjur, akan menggelar Launching Intervensi Baduta (Bayi di bawah dua tahun) dan Balita (Bayi di bawah lima tahun) Stunting, Kamis (20/10/2022)
Pada kegiatan yang dihelat atas kerjasama dengan Himpunan Alumi Institut Pertanian Bogor (IPB), akan ada sejumlah bantuan antara lain, bantuan keuangan dari DPPKBP3A Cianjur, bantuan bahan paket pemberian tambahan makanan (PMT) serta pemberian Kit pra nikah.
Kepala Bidang Pembangunan Ketahanan Keluarga DPPKBP3A Cianjur, Atik Sartika mengatakan, jumlah peserta simbolis penerima manfaat sebanyak 6 sasaran, yakni 3 dari Kelurahan Sawahgede dan 3 lagi dari Kelurahan Sayang.
Sementara baduta yang diintervensi selama 30 hari, sambung dia, berjumlah 101 baduta yang terdiri dari 36 baduta dari Kelurahan Sawah Gede dan 65 baduta dari Kelurahan Sayang.
“Kegiatan ini dari DPA perubahan bidang pembangunan dan ketahanan keluarga tahun anggaran 2022 dan bekerja sama dengan IPB. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kantor Kelurahan Sayang,” pungkasnya.
Jumlah peserta simbolis penerima manfaat 6 sasaran. 3 dari Kelurahan Sawahgede dan 3 dari kelurahan sayang. Yang di intervesi berjumlah 101 Baduta 36 Baduta dari kelurahan sawah gede dan 65 Baduta dari kelurahan sayang selama 30 hari.
Masih banyak masyarakat yang tak paham soal stunting. Sekadar informasi, berdasarkan pengertian yang dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.(gie)