BERITACIANJUR.COM – Jumlah titik pemukiman terdampak bencana tanah bergerak yang direncanakan direlokasi, bertambah menjadi empat titik di empat kecamatan di Cianjur.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusamana Wijaya. Menurutnya, awalnya lokasi terdampak bencana pergerakan tanah yang direlokasi hanya di Kecamatan Takokak.
Akibat pergerakan tanah di lokasi lainnya memberikan dampak besar, sambung dia, sehingga warga juga perlu untuk direlokasi.
“Jadi totalnya ada empat titik di empat kecamatan yang diajukan untuk direlokasi. Kecamatan Takokak, Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Tanggeung dan Kecamatan Agrabinta. Masing-masing hanya di satu kampung,” ujarnya, Rabu (11/12/2024).
Terkait rencana relokasi, Asep menyebutkan, hanya akan merelokasi rumah-rumah yang berada di tanah yang dinilai tidak layak lagi untuk dibangun bangunan di atasnya. “Jadi tidak seluruh rumah warga yang akan direlokasi,” sebutnya.
Asep menerangkan, soal jumlah rumah yang bakal direlokasi, pihaknya akan melihat hasil kajian dari BMKG terlebih dahulu.
“Kemudian apakah memang harus relokasi atau dapat dilakukan pemadatan tanah supaya bisa ditempati lagi. Besok sekali lagi tim dari BMKG melakukan pengecekan di empat titik bencana pergerakan tanah yang membuat puluhan rumah rusak,” terangnya.
Untuk rumah yang terdampak bencana dan tidak direlokasi, lanjut Asep, pemerintah akan memberikan dana bantuan stimulan perbaikan rumah.
“Sesuai dari BNPB, rencana ada dana stimulan. Nanti ke Perkim pendataannya berdasarkan kategori rusaknya. Sama nilainya dengan dana stimulan gempa Cugenang,” pungkasnya.(gil)