Kisah Unik Kampung Galon di Kecamatan Pagelaran, Bisa Jadi Pagar hingga Penangkal Ayam Masuk Halaman

BERITACIANJUR.COM – Kreativitas tanpa batas salah seorang warga di Kampung Sesepan, Desa Buniwangi, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur memang patut diacungi jempol.

Pasalnya, ia bisa menyulap galon bekas menjadi pagar yang unik, bahkan dapat mencegah ayam untuk masuk ke halaman rumah.

Pemilik rumah unik, Solihin mengatakan, galon bekas yang dijadikan sebagai pagar rumah tersebut diisi oleh air dan dicampur oleh pewarna makanan agar terlihat lebih menarik, dan karya ini sudah ada sejak empat tahun yang lalu.

“Sudah lama sekali padahal, kaget saya tiba-tiba viral aja di media sosial. Soal itu saya sengaja kasih pewarna makanan agar isi air di dalamnya bewarna dan terlihat bagus,” ujar Solihin kepada beritacianjur.com, Minggu (11/8/2024).

Menurutnya, hal tersebut tidak hanya untuk terlihat menarik saja. Sebab, isi air galon yang dicampur pewarna itu justru membuat hewan khususnya ayam menghindar dan tidak lagi masuk ke dalam atau halaman rumah.

“Kalau awal-awal sebelumnya memang hanya isi air saja tanpa dicampur pewarna. Namun ayam-ayam di sekitar halaman rumah saya sering banget buang kotorannya di lantai depan rumah. Tapi setelah dikasih pewarna seketika ayam tidak pernah lagi masuk,” imbuhnya.

Alhasil, Solihin menyadari manfaat dari kreasi galon bekasnya tersebut, salah satunya membuat beberapa ekor ayam di sekitar tidak lagi mengotori halaman rumahnya.

“Agak aneh, tapi memang terjadi bahkan saya aja kaget dan baru tahu hal itu mempengaruhi hewan tersebut tidak lagi masuk ke halaman rumah,” paparnya.

Akan tetapi, lanjutnya, keunikan tersebut tercipta bukan hanya karena kebetulan semata, tapi karena diawali dengan beberapa ekor ayam yang selalu masuk ke halaman rumah dengan meninggalkan kotorannya, membuat seisi rumah geram terutama dirinya.

Baca Juga  Herman-Ibang Raih Dukungan Pemilih Tertinggi di Dua Lembaga Survei Pilkada Cianjur 2024

“Saya sangat kesal dulu itu setiap hari saya harus membersihkan kotoran ayam yang banyak sekali menempel di lantai rumah, ditambah banyak sekali ayam di sini,” tuturnya.

Hingga akhirnya, Solihin pun berinisiatif untuk menciptakan sebuah karya galon bekas tersebut. Walaupun sebenarnya ia sudah mempunyai keinginan membangun pagar besi layaknya seperti rumah-rumah tetangganya.

“Pengen juga gitu punya pagar kaya di rumah-rumah tetangga, tapi saya pikir dengan keadaan rumah saya yang terlihat seperti adat sunda yang tua menjadi tidak cocok,” bebernya.

Namun, sambung Solihin, saat melihat galon bekas di rumah, tiba-tiba saja terpikir untuk dijadikan sebuah karya sekaligus dapat menjadi pagar rumah agar tidak menjadi sampah yang menumpuk.

“Berawal dari delapan galon, terus waktu saya tahu manfaatnya, jadi saya tambahkan lagi hingga saat ini sudah mencapai puluhan galon bekas. Karena sayang juga kan kalau galon bekas semua dibuang,” ungkapnya.

Air Galon Rutin Diganti 3 Bulan Sekali

Ia menuturkan, setiap hari isi air di dalam galon diganti oleh air baru setiap tiga bulan sekali. Hal itu dilakukan untuk mencegah lumut dan jentik yang semakin lama banyak menumbuh.

“Selain lumut dan jentik, warna dari pewarna makanannya pun membuat warna ait tidak lagi cantik, makannya setiap tiga bulan sekali saya ganti satu persatu isi airnya,” ucapnya.

Solihin berharap, ke depannya semua penduduk di wilayahnya mengikuti kreasi galon bekas ini, karena banyak sekali manfaatnya bahkan sangat praktis sebagai pagar rumah.

“Semoga saja di Kampung Galon ini semua penduduknya mengikuti kreativitas ini dan dapat memberikan informasi positifnya kepada masyarakat di luar sana,” pungkasnya.(gil/gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *