BERITACIANJUR.COM – BELUM tuntas dengan persoalan dugaan politisasi penyaluran zakat dan transparansi laporan keuangan, kini Baznas Cianjur kembali menjadi sorotan publik setelah adanya pengakuan dari salah seorang Komisiones Baznas Cianjur yang mengungkap adanya sejumlah temuan pada laporan keuangan tahun 2021.
Wakil Ketua III Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan Baznas Cianjur, H Muhamad Ichsan mengatakan, pada laporan pengelolaan atau keuangan Baznas Cianjur tahun 2021, terdapat temuan dana pengembalian tentang dana kurban dari pemerintah pusat yang menitipkan dananya di Baznas Cianjur.
“Selain itu ada juga tentang penyelenggaraan dana kurban yang diserahkan Pemkab Cianjur yang bukan dari dana zakat yang disimpan di Baznas Cianjur,” ujarnya saat dihubungi beritacianjur.com belum lama ini.
Meski dianggap temuan oleh tim audit, namun Ichsan mengklaim, sejumlah temuan tersebut merupakan kesalahan oleh tim audit “Temuan-temuan itu bukan dianggap kesalahan, tapi tim auditnya yang melakukan kesalahan. Saya lihat tidak akan ada pengembalian dana karena memang sesuai porsinya,” akunya.
Berdasarkan informasi, selain temuan yang disebutkan Ichsan, dikabarkan adanya masalah lain terkait kewajiban Baznas Cianjur yang harus melakukan pengembalian dana. Kabar yang beredar, pengembalian dana tersebut dikarenakan adanya pinjaman dana yang dilakukan pimpinan dan sejumlah pengurus Baznas Cianjur pada tahun 2021.
Saat dikonfirmasi, Ketua Baznas Cianjur, H Tata enggan berkomentar. Pasalnya, permasalahan tersebut terjadi pada kepengurusan Baznas Cianjur sebelum ia menjabat. “Soal itu mah saya tidak mau berkomentar kang. Itu kan tahun 2021, sebelum saya menjabat di sini,” katanya singkat.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan menilai, pernyataan Ichsan yang mengklaim sejumlah temuan merupakan kesalahan tim audit harus dibuktikan dan diusut tuntas.
“Kalau memang hanya kesalahan tim audit, harusnya tidak berlarut. Masa dari Oktober 2021 dan sekarang sudah Maret 2022 laporan keuangannya belum selesai dan belum ditayangkan di website resmi Baznas Cianjur. Ini janggal, harus segera dibuktikan dan diusut tuntas,” tegasnya.
Anton juga menyoroti terkait segudang permasalahan yang melanda Baznas Cianjur. Dengan banyaknya permasalahan yang ada dan belum tuntas, lanjut dia, menunjukkan kinerja Baznas Cianjur yang kurang baik.
“Bagaimana umat bisa percaya terhadap Baznas jika masalahnya banyak. Mulai dari dugaan politisasi hingga pelayanan informasi publik yang buruk. Masa cuma pas penarikan zakatnya saja Baznas jemput bola ke lapangan, sementara ketika ada permasalahan tidak gerak cepat,” pungkasnya.(gie)