BERITACIANJUR.COM – Pola makan sehat menjadi salah satu upaya pencegahan stunting. Langkah itu semakin menjadi perhatian utama mengingat masalah ini berdampak panjang pada kualitas hidup anak hingga dewasa.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, I Made Setiawan. Menurutnya, konsep isi piring seimbang merupakan upaya menerapkan pola makan sehat.
“Prinsip ini menekankan pentingnya komposisi makanan dalam setiap piring yang dikonsumsi agar kebutuhan gizi terpenuhi secara optimal sejak dini,“ ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Konsep piring seimbang itu implementasinya sebaiknya terdapat porsi yang seimbang antara karbohidrat, protein, sayuran, dan buah. Pembagian yang dianjurkan adalah 50 persen karbohidrat serta protein dan 50 persen buah serta sayur.
Karbohidrat tidak hanya bisa diperoleh dari nasi, tetapi juga dari pangan lokal seperti jagung, singkong, kentang, ubi, dan sagu. Sementara itu, kebutuhan protein bisa dipenuhi dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan, ayam, telur, maupun dari protein nabati seperti tahu, tempe, serta produk olahannya.
“Sayur dan buah juga memiliki peran yang sangat besar dalam pemenuhan gizi anak. Kandungan vitamin, mineral, dan serat yang terkandung di dalamnya membantu proses pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mencegah risiko penyakit. Dengan kombinasi gizi yang tepat, anak dapat tumbuh sesuai standar usianya, memiliki perkembangan otak yang optimal, dan terhindar dari masalah kekurangan gizi kronis,“ papar I Made.
Ia menyebutkan, pencegahan stunting tidak hanya bergantung pada peran orangtua, tetapi juga membutuhkan dukungan bersama dari lingkungan sekitar. Gerakan kolektif yang mendorong pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dapat menciptakan perubahan nyata. Edukasi yang terus menerus mengenai pola makan sehat, kebersihan, dan kesehatan menjadi langkah penting untuk memastikan generasi mendatang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif.
“Dengan kesadaran yang semakin meningkat, harapannya upaya ini mampu menekan angka stunting secara signifikan. Generasi yang tumbuh dengan gizi yang baik tidak hanya menjadi modal pembangunan di masa kini, tetapi juga aset penting untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih berkualitas,“ pungkasnya.(gil)










