BERITACIANJUR.COM – BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur merasa semua permasalahan penanganan bencana gempa Cianjur tertumpu pada instansinya. Benarkah faktanya seperti itu?
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Cianjur, Nurzaini. Menurutnya, semua permasalahan bencana gempa Cianjur terkesan tertumpu pada BPBD saja, padahal ada instansi atau dinas lainnya.
“Harusnya tidak semua menjadi beban BPBD saja karena ini kan bencana daerah. Misalnya, harusnya masalah sosialisasi ada dinas informasi dan komunikasi atau ada LO, harusnya itu ikut. Mungkin karena namanya badan penanggulangan bencana daerah, jadi soal bencana semuanya ke BPBD,” ujarnya saat dihubungi beritacianjur.com belum lama ini.
Terkait bantuan dana tunggu hunian (DTH), pihaknya mengakui terjadi kurangnya sosialisasi. Namun soal bantuan stimulan rumah rusak, ia mengklaim semuanya sudah tersosialisasikan. “Sebetulnya stimulan itu tidak masalah dan sedang berjalan. Tahap 1 sudah hampir 100 persen,” akunya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan menilai, munculnya pernyataan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Cianjur tersebut menunjukkan adanya permasalahan di internal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
“Harusnya permasalahan ini tidak terjadi. Bupati Cianjur seharusnya dari awal sudah mampu mengorganisir pasukannya dengan baik. Jika ini terjadi, tidak heran jika selama ini penanganan gempa Cianjur simpang siur, banyaknya keterlambatan dan permasalahan lainnya,” pungkasnya.(gie)