BERITACIANJUR.COM – Himpunan Mahasiswa Tjiandjoer (Himat) mendatangi Kantor Perum Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) Cianjur, Selasa (12/9/2023). Mereka berunjuk rasa menuntut kejelasan kasus dugaan penimbunan beras Bulog yang terlihat dari hasil gilingan yang tidak sesuai.
Tak hanya itu, mereka juga menyoroti kinerja Bulog Cianjur terkait terjadinya kenaikan harga beras di Cianjur yang merupakan salah satu kawasan lumbung padi terbesar di Indonesia.
Terkait kasus dugaan penimbunan beras, Ketua Himat, Edwin Nursalam menegaskan, hal tersebut berawal dari temuan permasalahan proses seleksi PT. MCB selaku mitra kerja pengadaan (MKP) gabah pada cabang Cianjur, yang mengakibatkan kekurangan beras hasil giling Sebanyak 39.941 kg atau
senilai Rp331.510.300.
“Selain dugaan adanya kerugian negara, proses penunjukkannya pun janggal. Urusan penggilingan kok menunjuk PT. MCB yang merupakan perusahaan kosmetik,” ujarnya usai aksi.
Dari aksi tersebut, pihaknya menuntut pengusutan tuntas atas dugaan penimbunan dan dugaan adanya kongkalikong antara Bulog dengan PT. MCB. Bahkan mereka menuntut agar pimpinan Bulog Cianjur dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak becus dalam bekerja sehingga mengakibatkan kerugian bagi petani dan masyarakat.
“Kehadiran Bulog bukan solusi dengan terjadinya kenaikan harga beras, solusinya malah memberi bantuan yang tentunya tidak akan cukup malah bakal membuat kegaduhan, masyarakat disuruh menjadi pengemis di negeri sendiri,” ungkap dia.
Ketika sudah menimbulkan kerugian negara dan adanya dugaan tindak pidana, sambung dia, permasalahan ini tak hanya bisa cukup dengan menonjobkan pelakunya saja, namun proses hukumnya harus terus berlanjut hingga tuntas
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Renato Horison menjelaskan, terkait permasalahan gabah atau penimbunan beras, pimpinan cabang sebelumnya sudah dinonjobkan.
“Sedangkan soal menurunnya produksi beras, itu karena El Nino. Harga beras naik karena dampak kekeringan. Untuk itu, pemerintah telah memberikan program beras gratis 10 kilogram per keluarga untuk meredam kenaikan harga beras. Program ini akan disalurkan kepada 279 ribu penerima di Cianjur. Harga standar beras di Cianjur adalah Rp9.950 per kilogram,” pungkasnya.(gie)