Tak Hanya Belum Digaji, Ini Kejanggalan soal Hak Ratusan Bidan PTT di Cianjur

BERITACIANJUR.COM – SELAIN muncul persoalan ratusan bidan pegawai tidak tetap (PTT) di Cianjur yang belum digaji, kini muncul dugaan 48 bidan PTT dari jumlah keseluruhan bidan PTT di Cianjur sebanyak 526 orang, gajinya tak teranggarkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur tahun anggaran 2022. Kok bisa?

Data dan dugaan tersebut muncul setelah wartawan mewawancarai Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Cianjur, Liste Zulhijwati Wulan; Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan; dan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Cianjur, Ahmad Danial.

Selasa (16/8/2022) pagi, wartawan mendatangi Kantor BKAD Cianjur. Sang kepala, Daniel dibantu stafnya menyebutkan, gaji bidan PTT di Cianjur sudah dianggarkan. Ketika wartawan menunjukkan lembaran RKA Dinkes, diketahui bahwa sebanyak 478 bidan PTT dengan rincian 218 orang di wilayah selatan dan 260 orang di wilayah utara, gajinya selama 6 bulan (Januari -Juni 2022, red) sudah dianggarkan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur CRC, Anton Ramadhan menilai adanya kejanggalan. Kejanggalan pertama, sambung Anton, jika sudah dianggarkan hingga Juni, sangat janggal jika terjadi keterlambatan gaji bidan PTT.

“Kalau memang sudah dianggarkan, kenapa ada bidan yang mengaku belum digaji dari April dan ada juga yang mengaku baru digaji sampai Mei 2022? Dipakai apa dulu anggarannya? Dugaan penyimpangannya sangat kuat, harus diusut tuntas,” ujarnya kepada beritacianjur.com.

Kejanggalan kedua, lanjut Anton, jumlah bidan PTT yang tertera dalam RKA Dinkes Cianjur berbeda dengan data yang dimiliki IBI. Dalam RKA, jumlah bidan PTT sebanyak 478. Sedangkan data dari IBI sebanyak 526 bidan PTT.

“Ini juga kan sangat janggal, terdapat selisih 48 orang. Artinya, terdapat 48 bidan PTT yang gajinya belum teranggarkan sama sekali,” ungkapnya.

Baca Juga  CRC: SEKDA CIANJUR TAK BERKUALITAS

Anton menilai, persoalan gaji bidan PTT ini merupakan persoalan serius, apalagi tugas para bidan tidaklah ringan karena mereka membantu menyelamatkan nyawa manusia, sehingga hak mereka seharusnya diperhatikan oleh Dinkes Cianjur.

“Jika ada sejumlah bidan yang mengeluh hingga mengeluarkan pengakuan terkait haknya yang tidak lancar, itu pertanda jika Dinkes Cianjur kurang perhatian terhadap para bidan. Karena jika perhatian, para bidan tidak akan mengeluh atau mengadu ke pihak lain,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua IBI Cianjur, Liste Zulhijwati Wulan menyebutkan, berdasarkan data keanggotaan di kesekretariatan IBI, jumlah bidan PTT di Cianjur mencapai 526 orang. Terkait soal keterlambatan gaji bidan PTT, ia mengaku sudah mengecek ke 3 orang bidan PTT bahwa mereka sudah menerima gaji bulan Juni pada Senin (15/8/2022) kemarin.

Liste menegaskan, selain langkah penguatan internal melalui pertemuan dengan perwakilan bidan PTT, pihaknya juga melakukan advokasi ke Dinkes Cianjur guna memberikan support agar penggajian bidan PTT yang tertunda segera direalisasikan.

“Tentunya kami sudah memperoleh jawaban, dianggarkan di perubahan. InsyaAllah rekan-rekan kami bidan PTT semoga dapat memahami hal ini. Terima kasih atas kepedulian sebagai insan media,” paparnya.

Saat ditanya adanya kabar larangan terhadap para bidan PTT agar tidak melakukan protes terkait keterlambatan gaji, ia membantahnya. “Bukan dilarang protes kang, masyarakat lebih membutuhkan teman-teman (bidan PTT). Biarlah teman-teman fokus pada kegiatan keprofesian karena kan sebetulnya hanya masalah keterlembatan penggajian saja, serta mekanismenya tengah ditempuh. Hak-hak rekan kami insyaAllah terpenuhi, kami berusaha menguatkan anggota untuk tetap berada pada koridor yang sesuai ketetapan profesi,” jelasnya.

Ketika disampaikan adanya sejumlah bidan PTT yang mengeluh, Liste mengaku hal tersebut merupakan pekerjaan rumah untuknya. “Itu PR untuk saya Kang. Soal data yang berbeda, itu malah saya baru tahu. Semoga saja tidak terjadi,” pungkasnya.

Baca Juga  Dishub Cianjur Gelar Ramp Check di Puncak-Gadog untuk Pastikan Kendaraan Laik Jalan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari pihak Dinkes Cianjur. Wartawan beberapa kali mencoba menghubungi Sekretaris Dinkes, Yusman Faisal, namun masih belum memberikan jawaban.(gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *