BERITACIANJUR.COM – Tawuran antar-pelajar terjadi di Kampung Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Kamis (13/6/2024) sekitar pukul 21.30 Wib.
Akibat kejadian tersebut, satu orang tewas dan satu korban lainnya alami luka bacok di bagian tangan. Sementara itu, 5 orang berhasil diamankan dan 7 lagi masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari mengatakan, kejadian bermula saat salah seorang siswa SMKN 1 Cilaku melihat unggahan siswa SMK AMS di media sosial pada Rabu (12/6/2024).
“Kemudian mereka membuat perjanjian melalui pesan di media sosial untuk tawuran. Disepakati tawuran dilakukan di Kampung Bunikasih, Warungkondang pada Kamis, 13 Juni 2024 malam,” ujar Aszhari, Kamis (20/6/2024).
Saat pertemuan tiba, lanjutnya, kelompok SMK AMS ternyata kalah jumlah karena hanya ada 4 orang, sementara SMKN 1 Cilaku berjumlah 12 orang.
Meski demikian, aksi saling serang antar-pelajar tersebut tak terhindarkan. Namun, karena kelompok SMK AMS kalah jumlah, satu orang tewas terkena bacok dan satu lainnya alami luka di bagian tangan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
“Iya, satu korban tewas akibat terkena bacok senjata tajam dan korban lainnya mengalami luka bacok di bagian tangan sebelah kanan. Saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit,” jelasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengatakan, usai kejadian, polisi berhasil mengamankan 5 orang pelaku dan 7 orang lagi sedang dalam pencarian.
“Saat ini kami sedang melakukan pencarian terhadap pelaku lainnya yang masih belum diamankan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, peristiwa tersebut dipicu oleh korban (SMK AMS) yang menantang kepada pelaku (SMKN 1 Cilaku) untuk melakukan tawuran, karena diduga sebelumnya kedua sekolah mempunyai perselisihan sejak lama.
“Jadi motifnya memang akibat korban yang menantang kepada pihak sekolah pelaku untuk melakukan aksi saling serang,” tuturnya.
Tono menambahkan, diduga para pelaku melakukan tawuran dengan menggunakan senjata tajam yang sempat dibuang oleh para pelaku.
“Barang buktinya sempat dibuang oleh para pelaku, namun diperkirakan mereka menggunakan sajam berupa celurit, golok dan lainnya,” pungkasnya.(gil/vitoandriyaksa(fikomunpi/bengkeljurnalistik/gap)