Terkuak, Sumur Maut yang Renggut 4 Nyawa Warga Cugenang Diduga Mengandung Gas Amonia

BERITACIANJUR.COM – Sumur yang merenggut empat nyawa warga Kampung Panegahan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang Cianjur diduga mengandung gas amonia. Hal tersebut diketahui setelah Sublafor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri turun tangan melakukan pemeriksaan langsung belum lama ini.

Sekadar informasi, gas amonia merupakan senyawa kimia dengan rumus NH3 yang merupakan salah satu indikator pencemaran udara pada bentuk kebauan. Amonia merupakan zat berbahaya karena memiliki sifat yang yang toksik terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya. Biasanya, amonia berasal dari aktivitas mikroba, industri ammonia, pengolahan limbah dan batu bara.

“Setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam dengan dibantu alat pendeteksi awal, ternyata di dalam sumur terdapat kandungan gas Amonia 10,7 ppm dan gas klorin sekitar 0,2 ppm. Gas Amonia itu jika terhirup terdapat rentang waktu dan batas konsentrasi yang bisa menyebabkan tidak sadarkan diri,” ujar perwakilan Sublafor Bareskrim Polri, Ipda Syianto belum lama ini.

Ia menambahkan, jika batasan gas amonia itu mencapai 25 ppm, akan berpotensi meluap dan menyebar ke area sekitar sumur dan akan lebih berbahaya jika berdiam di area tersebut.

“Sampel air sumur ini juga nantinya akan di cek ke lab, apakah mengandung unsur kimia atau kandungan lainnya. Tetapi saat tadi diperiksa oleh kita ternyata di sini kandungan amonianya masih 10 ppm, untuk sekarang kondisi cukup sedikit aman di sini,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur heboh usai empat warganya jatuh ke dalam sumur sedalam 8 meter, Rabu (6/3/2024).

Diketahui, kejadian nahas itu berawal saat korban bernama Hada, masuk ke dalam sumur untuk memperbaiki pompa air.

Namun, baru beberapa meter turun, korban yang diduga menghirup gas beracun yang keluar dari dasar sumur membuatnya tiba-tiba terjatuh.

“Jadi awalnya korban pertama turun ke sumur yang ada di rumah di depan rumahnya untuk memperbaiki pompa. Tapi jatuh, diduga karena susah bernapas dan adanya gas beracun,” ujar Ketua RW 02, Deni Handani.

Beberapa warga yang melihat korban terjatuh langsung berusaha menyelamatkan korban. Namun nahas, tiga orang warga yang masuk dan berusaha menyelamatkan malah ikut jatuh hingga ke dasar sumur.

“Yang pertama menyelamatkan itu Jajan, begitu masuk langsung jatuh. Kemudian turun pak Idin tapi sama begitu masuk beberapa meter juga jatuh. Terakhir pak Wahab mencoba masuk dan menolong ketiga korban tapi juga terjatuh. Jadi total ada empat korban,” terangnya.

Jatuhnya keempat korban diduga terjatuh bukan karena terpeleset melainkan karena sulit bernafas serta adanya gas beracun.

“Diduga karena adanya gas beracun di dalam sumur. Sebab tadi ketika petugas dari BPBD dan PMI coba evakuasi juga kesulitan bernafas dan mencium adanya gas beracun,” terangnya.

Selang beberapa waktu, empat warga Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang jatuh ke dalam sumur akibat menghirup gas beracun akhirnya berhasil dievakuasi.

Namun, empat korban dinyatakan meninggal dunia karena terjebak beberapa jam di dasar sumur yang mengandung gas beracun.

Evakuasi keempat korban sempat berlangsung alot. Pasalnya, petugas gabungan dari PMI dan BPBD Kabupaten Cianjur kesulitan untuk mengevakuasi lantaran pekatnya gas beracun di dasar sumur.

Evakuasi pun kembali dilanjutkan usai tim dari Basarnas datang dengan membawa peralatan lengkap untuk mengevakuasi para korban.

Korban pertama yang berhasil dievakuasi bernama Didin (40) tepat pada pukul 17.00 Wib. Tiga jam kemudian, pada pukul 20.30 Wib, korban kedua yakni Wahab (50) berhasil dikeluarkan dari dalam sumur.

Sementara itu, dua korban lainnya yakni Jajan (28) dievakuasi pada pukul 21.10 Wib dan Hada (40) pada pukul 21.25 Wib.

“Setelah dilakukan evakuasi dan pemeriksaan oleh tim gabungan, keempat korban sudah meninggal dunia,” ujar Kapolsek Cugenang Kompol Tedi, saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurutnya, keempat korban terjatuh dan terpesorok ke dalam sumur sedalam 15 meter itu akibat menghirup gas beracun yang terperangkap di dalam sumur.

“Indikasinya ada gas beracun. Karena sumur tersebut lama ditutup dengan cor beton. Gas beracun yang terhirup, membuat korban yang tengah masuk ke dalam sumur itupun kesulitan bernafas hingga akhirnya jatuh dan meninggal dunia,” tutupnya.(gil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *