Ada Longsoran dan Retakan di Gunung Gede Pangrango, Balai Besar TNGGP Tutup Jalur Pendakian

BERITACIANJUR.COM – PASCA-GEMPA Cianjur bermagnitudo 5,6, retakan dan longsoran terlihat di Gunung Gede Pangrango. Alhasil, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pun menutup sementara jalur pendakian.

Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni mengatakan, setelah gempa terjadi tim gabungan masyarakat mitra Polhut, Volunteer Montana, hingga Gede Pangrango Operation melakukan pengecekan di sejumlah jalur pendakian dan menemukan retakan di geger bibir kawah Gunung Gede.

“Kami juga menemukan longsoran kecil di dua jalur pendakian Ciputri dan Cibodas, sehingga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pendakian untuk sementara ditutup sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan,” ucapnya kepada Penamas id, Senin (28/11/2022) .

Pihaknya merinci, jalur pendakian Cibodas terdapat dua titik longsoran tepatnya di area Cisalada sepanjang 10 meter dan hal yang sama di Jalur pendakian Gunung Putri ditemukan retakan sepanjang 7 meter di blok Romusa, dan longsoran sepanjang 8 meter dengan tinggi 3 meter di blok Tanah Merah.

Retakan juga ditemukan di lokasi air panas Kandang Badak yang dapat dijangkau dari jalur pendakian Cibodas, tembok shelter air panas retak, dan pintu gerbang pos I roboh akibat gempa 5.6 magintudo. Sehingga pemulihan akan segera dilakukan selama pendakian ditutup.

“Kami belum bisa memastikan pendakian ditutup sampai kapan, namun upaya penanganan segera dilakukan. Gempa susulan yang masih sering terjadi menghambat penanganan,” ungkapnya.

Selama penutupan pendakian dilakukan, pihaknya tetap melakukan pengawasan bersama dengan memantau kondisi terkini Gunung Gede Pangrango pasca-gempa.

“Seluruh petugas serta relawan telah disiagakan di dua pintu masuk pendakian, agar tidak ada pendaki ilegal yang memaksakan diri untuk naik gunung,” tutupnya.(wan/gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *