BERITACIANJUR.COM – BELUM beres dengan persoalan dugaan pelanggaran sistem merit terkait penunjukkan jabatan Plt Kadisdikpora Cianjur, kini nama Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Akib Ibrahim dikaitkan-kaitkan dengan dugaan pengondisian dana alokasi khusus (DAK) 2023.
Dugaan tersebut muncul setelah diketahui sekolah menengah pertama (SMP) swasta milik Akib, yakni SMP Garnesia, menerima DAK 2023 sebesar Rp1 M. Akib yang menjabat sebagai Plt Kadisdikpora Cianjur juga menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Garnesia.
Alamat Kantor Yayasan Pendidikan Garnesia ini berada di Perumahan Bumi Taman Cibodas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur yang juga merupakan alamat rumah Akib. Sementara lokasi SMP Garnesia berada di Jalan Hanjawar Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun beritacianjur.com, DAK untuk SMP Garnesia tersebut diduga berasal dari pengurangan alokasi DAK untuk salah satu SMP swasta lain, yang pada saat verifikasi pertama mendapatkan DAK Rp2,5 M, namun saat penetapan tiba-tiba berkurang Rp1,5 alias hanya menjadi Rp1,5 M.
Dugaan kuatnya berdasarkan informasi dari narasumber beritacianjur.com, DAK sebesar Rp1 M tersebut akhirnya dialokasikan untuk SMP Garnesia, pasalnya pada saat verifikasi awal diduga nama SMP Garnesia tidak terdaftar sebagai salah satu penerima bantuan.
Menanggapi hal tersebut, Akib membantahnya. Menurutnya, verifikasi sekolah penerima bantuan bukan dilakukan pihaknya, namun dilakukan oleh pemerintah pusat. Ia mengklaim tidak mencampuri urusan hal tersebut.
“Awalnya itu semua sekolah baik negeri maupun swasta dikumpulkan di hotel di Cipanas. Lalu dari tim Jakarta menjelaskan soal DAK. Saya yang membuka acaranya. Semua sekolah mengajukan, itu bidang yang mengajukan. Semua sekolah berminat, salah satunya sekolah saya. Tapi saya tidak mengerti usulannya seperti apa, itu urusan sekolah dan verifikasinya dari pusat,” ujarnya, Kamis (22/6/2023).
Akib membenarkan bahwa SMP Garnesia merupakan miliknya karena ia menjabat sebagai ketua yayasan. Ia mengatakan, SMP miliknya tersebut tidak memiliki ruangan dan hasil verifikasi akhirnya mendapatkan DAK.
“Bantuan ini baru pertama kali. Kalau kita si bersyukur karena ini untuk kepentingan pendidikan anak-anak. Hal yang penting kalau saya mengamanatkan kepada kawan-kawan yang melaksanakan dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Agar bermanfaat buat dunia pendidikan,” pungkasnya.(gie)