Ini Fakta soal Foto dan Video Bantuan Pakaian untuk Korban Gempa, yang Menumpuk di Sejumlah Pengungsian

BERITACIANJUR.COM – FOTO dan video yang menunjukkan menumpuknya bantuan pakaian layak pakai bagi korban gempa Cianjur di sejumlah titik pengungsian, beredar dan viral di media sosial. Tidak sedikit pakaian dalam dus atau karung tersebut yang menggunung di pinggir jalan, di samping tenda pengungsian, hingga di sebuah pos ronda.

Kondisi tersebut salah satunya berada di Kampung Tunggilis Pojok, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet. Suryana (29), warga sekaligus pengungsi di Kampung Tunggilis Pojok mengatakan, menumpuknya bantuan pakaian tersebut bukan karena masyarakat tidak membutuhkan bantuan, namun karena terlalu banyaknya bantuan pakaian ke titik tersebut.

“Di sini ada 500 orang yang mengungsi, saat ada bantuan pertama masyarakat yang pakaiannya hilang tertimbun gempa langsung berebut mengambil. Tapi lama-kelamaan, bantuan terus datang. Setiap yang bawa bantuan sembako terpal, rata-rata memberi bantuan pakaian juga. Jadinya terlalu banyak dan akhirnya menumpuk,” ujar Suryana kepada beritacianjur.com, Rabu (30/11/2022).

Pakaian yang disalurkan, sambung dia, selalu dalam bentuk karungan, tanpa dipisahkan berdasarkan ukuran dan jenis pakaiannya. Sehingga masyarakat hanya mengambil beberapa yang memang seukuran dengan badannya dan sesuai dengan usia.

“Bantuan yang datang itu biasanya langsung satu karung pakaian, setelah dibuka ternyata kebanyakan pakaian perempuan sementara untuk laki-laki tidak ada. Kemudian ukurannya, banyak yang ukurannya kekecilan atau hanya untuk dewasa sedangkan anak-anak tidak ada. Makanya banyak yang sisa, disimpan lah oleh warga, bukan dibuang begitu saja,” kata dia.

Suryana menjelaskan, jika di poskonya tumpukan pakaian tersebut disimpan di tempat yang teduh, agar nanti bisa dipilih lagi oleh warga yang masih kekurangan pakaian.

“Ya meskipun di pos ronda, yang penting tidak kehujanan. Nanti kalau warga butuh, biasanya cari lagi pakaian di karung tersebut yang seukuran dengan badannya. Kalau memang terlalu banyak, mungkin nanti ada perwakilan dari posko ini yang sebarkan ke posko lain yang belum dapat,” ucapnya.

Baca Juga  Dicecar Komisi B, Jawaban Dirut PDAM Cianjur Dinilai Janggal

Namun, dia berharap jika bantuan pakaian tersebut tidak diberikan dalam karung begitu saja, tetapi sudah dipilah berdasarkan ukuran, jenis kelamin, serta usia. Sehingga, saat ada relawan, warga bisa mengambil sesuai kebutuhan dan sisanya bisa dibawa lagi oleh relawan ke lokasi lainnya.

“Jadi kami tidak pernah menolak bantuan apapun, kami bersyukur dengan setiap bantuan. Tapi alangkah lebih baiknya jika tertata, khususnya untuk bantuan pakaian, supaya tidak mubazir dan menumpuk. Saya yakin di lokasi lain juga alasannya begitu,” pungkasnya.(wan/gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *