BERITACIANJUR.COM – Setelah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi dicabut pada akhir 2022 lalu, Indonesia kini menuju pemulihan ekonomi nasional.
“Setelah PPKM 2022, masa ini adalah masa transisi dan kita tetap harus waspada, hati-hati dalam memutuskan kebijakan, utamanya ekonomi yang sekarang ini kita berada pada posisi yang sangat baik,” ujar Presiden saat membuka Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan PCPEN 2023, di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Jokowi menjelaskan, di tengah upaya penanganan pandemi pada 2022 lalu, Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi nasional dengan baik.
“Kuartal III berada di angka 5,72 dan year on year di 2022, seperti Pak Menko Airlangga sampaikan 5,3 (persen), kalau itu tercapai sebuah prestasi yang sangat baik yang bisa kita capai,” jelasnya.
Jokowi pun mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh segenap masyarakat Indonesia dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
“Yang paling sangat mendukung adalah partisipasi masyarakat yang begitu sangat besar dalam menangani pandemi dan ekonomi kita. Partisipasi inilah yang harus kita apresiasi, kita hargai karena semua memberikan dukungan. Dunia usaha, masyarakat di bawah, semuanya bergerak,” papar Jokowi.
Presiden menilai, bahwa tantangan dalam menghadapi pandemi bukan merupakan persoalan yang mudah. Terlebih, pada waktu yang bersamaan juga harus menangani tantangan yang berimbas pada perekonomian Indonesia.
“Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat berat yang kita hadapi saat itu dan tidak ada standarnya, tidak ada pakemnya. Karena memang kita semuanya belum memiliki pengalaman dalam menangani pandemi ini,” ungkap Jokowi.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga TNI dan Polri terlihat dari jumlah vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat yang sudah mencapai 448 juta suntikan.
“Itu semuanya bisa kita lakukan dan kita melihat TNI dan Polri betul-betul bekerja melampaui tugas intinya. Ke kampung-kampung mengajak rakyat untuk mau divaksin, bukanlah pekerjaan yang mudah,” terang Jokowi.(gap)