BERITACIANJUR.COM – Penjual bendera merah putih sepanjang jalan di wilayah Kabupaten Cianjur mengeluhkan dengan penurunan omset secara drastis. Hal itu dikarenakan adanya pandemi Covid-19 dan pelaksanaan PPKM.
Fajar (23), seorang penjual bendera musiman di Cianjur mengaku, dirinya selalu berjualan pernak-pernik kemerdekaan di bulan Agustus. “Biasanya saya, mulai berdagang aksesoris kemerdekaan pada tanggal 27 atau 28 pada bulan juli sampai tanggal 16 agustus, itu rutin setiap menjelang agustusan,” katanya, Senin (16/8/2021).
Fajar mengaku, mengalami penurunan omset secara drastis, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, meski begitu fajar tetap berjualan meskipun tidak sesuai harapan.
“Dari tanggal 28 sampai sekarang tanggal 16, saya berhasil mengatongi keuntungan sebesar Rp 10 juta, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saya mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp 20 juta,” ujarnya.
Fajar mengatakan, setiap ukuran bendera memiliki harga yang berbeda. Harganya mulai Rp 20 ribu hingga Rp 300 ribu, bendera yang paling disuka yaitu jenis umbul-umbul tetapi sekarang tidak banyak yang membeli jenis tersebut.
“Dari mulai saya berdagang, yang paling banyak terjual hanya bendera merah putih yang harganya Rp 20 ribu, padahal dulu-dulu umbul-umbul yang paling diminati” katanya.
Pedagang lainnya, Anggi Maulana (23) juga mengalami hal serupa, ia mulai berdagang aksesoris kemerdekaan sejak 27 Juli lalu. “sekarang pendapatan turun secara drastis kang, tahun-tahun sebelumnya, pada saat tanggal 16 Agustus, saya bisa mengantongi pendapatan sampai Rp 25 juta, tapi sekarang saya hanya bisa mengumpulkan Rp 11 juta,” katanya.
Meski begitu, harapan para pedagang bendera agustusan, tahun ini bisa laku dan terjual habis. (dra/ki)