Disalurkan Senin Depan, Ini Penjelasan Bupati Cianjur soal Dana Ganti Rumah Rusak Akibat Gempa dan Relokasi

BERITACIANJUR.COM – BUPATI Cianjur, Herman Suherman mengklaim sudah membuat surat keputusan (SK) terkait data kerugian materil khususnya data rumah rusak akibat gempa. Hal tersebut sudah diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan diteruskan ke Kementerian Keuangan.

Alhasil, Ia menyebutkan, bantuan untuk rumah rusak korban gempa diharapkan bisa disalurkan pada Senin (5/12/2022) depan. “Kamis (1/11/2022) pukul 13.00 Wib, saya sudah tanda tangani SK-nya dan sudah langsung diusulkan. Mudah-mudahan Senin bisa direalisasikan,” ujarnya saat konferensi pers di Pendopo Cianjur, Kamis (1/12/2022).

Herman melaporkan, rumah rusak yang sudah tervalidasi sementara hingga Kamis (1/12/2022) hingga pukul 13.00 Wib sebanyak 24.107 unit, dengan rincian 5.631 rumah rusak berat, 7.273 rusak sedang dam 11.203 rusak ringan.

Khusus untuk rumah sedang dan ringan, Herman mengimbau warga untuk segera memperbaiki rumahnya jika sudah dilakukan survei atau assessment. Anggarannya, Rp10 juta untuk rusak ringan dan Rp25 juta untuk rusak sedang.

“Setelah assessment atau sudah verifikasi lapangan, silahkan untuk segera memperbaiki rumahnya. Anggarannya harus dihabiskan dan jangan sampai ‘ngabati’ (cari untung, red), biar berkahnya rumahnya menjadi lebih bagus. Anggarannya nanti tidak akan masuk ke kas daerah, namun ada di rekening BPBD Cianjur,” jelasnya.

Sedangkan untuk bantuan rumah rusak berat, Herman mengatakan diberlakukan dua metode. Bagi warga berpenghasilan tinggi, maka dana bantuan akan disalurkan secara cash Rp50 juta. Sementara untuk warga berpenghasilan rendah akan langsung dibangunkan oleh TNI Polri atau menunjuk pihak ketiga dengan nilai Rp50 juta.

“Di Cianjur, mungkin akan melibatkan TNI Polri dalam rehab atau pembangunan rumah tahan gempa sebagai ganti kerusakan akibat gempa. Sebagai contoh rumahnya, sedang dibuat di tiap kecamatan. Di dalamnya nanti ada kamar, ruang keluarga, dapur dan toilet,” ucapnya.

Baca Juga  Taklukkan Korsel, Timnas Indonesia U-23 Melaju ke Semifinal dan Buka Peluang Lolos Olimpiade

Terkait relokasi, sambung Herman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur sudah menyiapkan lahan. Selain di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, pihaknya juga menyiapkan lahan lainnya di Kecamatan Mande dan Cipendawa Pacet.

Meski begitu, ia mengaku, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui siapa saja yang harus menempati relokasi karena masih harus menunggu hasil kajian dari BMKG, termasuk kajian daerah mana saja yang tidak boleh dibangun kembali.

“Tapi hasil survei sementara, untuk Desa Sarampad, Desa Cijedil yang ada longsoran Cicadas dan Desa Mangunkerta, semuanya tidak mungkin dibangun lagi di daerah situ. Jadi sepertinya, di luar daerah itu, kemungkinan besar dibangun di tempat semula. Namun pastinya kami menunggu hasil kajian BMKG,” pungkasnya.(gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *